Death Cafe, Kafe untuk Ngobrol Soal Kematian akan Buka Permanen di London

Death Cafe, Kafe untuk Ngobrol Soal Kematian akan Buka Permanen di London

Maya Safira - detikFood
Selasa, 03 Nov 2015 13:51 WIB
Foto: The Guardian
Jakarta - Death Cafe dengan lokasi permanen rencananya akan dibuat di Inggris. Coffee shop ini jadi tempat orang berkumpul untuk membicarakan kematian.

London memiliki banyak kafe unik. Kafe binatang sampai sereal ada di ibukota Inggris. Kini London bisa mempunyai kafe kematian atau death cafe pertama di dunia. Death Cafe London rencananya berupa coffee shop sekaligus tempat kegiatan.

Nama 'Death Cafe' mungkin terdengar aneh. Akan tetapi konsep ini berkembang di penjuru dunia dalam usaha membuat orang berbicara tentang kematian secara lebih terbuka dan menyenangkan.



Laporan TimeOut (26/10) menyebut dalam budaya Barat pemikiran bahwa seseorang akan meninggal suatu saat dianggap menakutkan. Survei badan amal Dying Matters pun mengungkapkan lebih dari 70 persen orang tak nyaman berbicara mengenai kematian. Sehingga banyak yang memilih tidak membicarakannya.

Namun organisator Death Cafe berpendapat belajar mengenai kematian bisa meningkatkan kesehatan mental, perspektif terhadap hidup dan pilihan yang diambil. Mereka juga menemukan ada banyak orang yang ingin berbicara tentang kematian.

"Berbicara tentang kematian merupakan kegiatan yang sehat dan produktif," ujar Lizzy Miles, salah satu penyelenggara Death Cafe.

Pop-up Death Cafe pertama diluncurkan tahun 2011 oleh Jon Underwood di Hackney, London. Sejak itu, ada lebih dari 2.400 Death Cafe terselenggara di 32 negara.



Saat ini penyelenggara Death Cafe berusaha mencari dana untuk membuat kafe permanen pertama di London. Jon Underwood menyebut keberadaan kafe London untuk meningkatkan kesadaran akan kematian dengan tujuan membantu orang memaksimalkan kehidupannya yang terbatas waktu.

"Ini waktu yang tepat menawarkan tempat dimana orang bisa datang untuk berbicara tentang kematian. Semakin banyak orang menunjukkan dukungan dan terlibat," ucap Jon.

Kafe nantinya akan membuat acara puisi, musik dan film. Mereka juga bertindak sebagai pusat komunitas dimana pengunjung bisa berdiskusi ketakukan akan kematian sambil ditemani kopi, teh dan cake.



Untuk mewujudkan kafenya, Death Cafe memerlukan dana 250.000 Pound (Rp 5,2 milyar) sampai 19 Desember 2015. Penyelenggara menjual saham untuk investasi minimal 50 Pound (Rp 1,05 juta) melalui situs crowdfunder.co.uk.

(msa/odi)

Hide Ads